JENIS-JENIS SURAT
A.
Jenis-jenis
surat berdasarkan sifatnya
·
Surat biasa,
artinya, isi surat dapat diketahui
oleh oranng lain selain yangn dituju.
·
Surat konfidensial (
terbatas),
maksudnya, isi surat hanya boleh
diketahui oleh kalangan tertentu yang terkait saja.
·
Surat rahasia,
yaitu surat yang isinya hanya boleh diketahui
orang yang dituju saja.
B.
Jenis-jenis
surat berdasarkan wujudnya
Menurut wujudnya surat dapat
diklasifikasikan sebagai berikut.
1)
Kartu Pos
Kartu pos ialah segala macam surat yang
dibuat di atas kertaskarton berukuran 15 x 10 cm. kartu pos ini digunakan untuk
mengirim berita singkat dan tidak rahasia.
2)
Warkat Pos
Warkat pos ialah sehelai kertas yang
telah dicetak sedemikian rupa sehingga bila dilipat merupakan sebuah amplop.
Bagian dalamnya dapat digunakan untuk menulis surat yang bersifat rahasia.
3) Surat Bersampul
Surat bersampul
ialah surat yang menggunakan sampul/amplop, yang digunakan untuk :
a) Mengirim surat yang isinya tidak boleh diketahui
orang yang berkepentingan;
b) Mengirim berita yang cukup
panjang, satu sampai beberapa halaman;
c) Memberikan kesan lebih
sopan bagi penerima.
4)
Memorandum dan not
Memorandum (memo) dan nota digunakan
untuk surat menyurat antar pejabat dalam suatu kantor. Memo dan nota berisi
satu pokok masalah atau lebih dan ditulis secara singkat.
C.
Jenis-jenis
surat berdasarkan keamanan isinya
·
Biasa
Surat biasa adalah surat yang tidak akan menimbulkan akibat buruk,
merugikan organisasi, atau merugikan pejabat yang bersangkutan, kalau isinya
dibaca atau terbaca oleh orang lain.
·
Sangat rahasia
Surat semacam ini diberi tanda “SRHR” atau SR”. kategori sangat rahasia
hanya digunakan untuk surat atau dokumen yang sangat rahasia hanya digunakan
untuk surat atau dokumen yang berhubungan erat dengan keamanan Negara.
·
Rahasia
Surat rahasia diberi tanda “RHS” atau “R”. Tanda “RHS” atau “R” hanya
digunakan untuk surat atau dokumen yang isinya tidak boleh diketahui oarng
lain, karena dapat merugikan nama baik seseorang, pejabat atau organisasi.
·
Surat Konfidensial (terbatas)
Surat konfidensial adalah surat yang isinya bukan merupakan rahasia, tetapi
hanya untuk diketahui oleh pejabat yang bersangkutan.
D.
Jenis-jenis
surat berdasarkan
proses penyelesaiannya
·
Surat biasa
·
Surat kilat
·
Surat kilat khusus
E.
Jenis-jenis
surat berdasarkan dinas pos
·
Surat biasa adalah surat yang dalam pengirimannnya tidak perlu dikirim
secepatnya, karena surat semacam ini tidak memerlukan tanggapan paling dahulu.
·
Surat kilat adalah surat yang harus ditanggapi oleh penerima surat terlebih
dahulu, surat ini harus mendapat balasan yang diproses paling dahulu
penyelesaiannya.
·
Surat kilat khusus adalah surat yang dikirim lebih dahulu atau mendapat
prioritas utama dalam engirimannya, biasanya dibuat resi sebagai tanda bukti.
·
Surat tercatat adalah surat yang dikirimkan secara biasa tetapi ada tanda
pengirimannya (resi) yang dibuat oleh kantor pos.
·
Surat berharga adalah surat yang dapat dipercaya kebenarannyam seperti
sertigikat, akte, surat perjanjian, dan lain-lain.
JENIS DAN UKURAN KERTAS
A.
Jenis
dan ukuran kertas
SERI A
·
A0 = 84,1 x 118,9 cm
·
A1 = 59,4 x 84,1cm
·
A2 = 42,0 x 59,4cm
·
A3 = 29,7 x 42,0cm
·
A3+ = 31,8 x 48,0cm
·
A4 = 21,0 x 29,7cm
·
A5 = 14,8 x 21,0cm
·
A6 = 10,5 x 14,8cm
·
A7 = 7,4 x 10,5cm
·
A8 = 5,2 x 7,4cm
·
A9 = 3,7 x 5,2cm
·
A10 = 2,6 x 3,7cm
Ukuran kertas pada Seri A biasa
digunakan untuk cetakan umum dan perkantoran serta penerbitan. Dasar ukuran
adalah A0 yang luasnya setara dengan satu meter persegi. Yang sering digunakan
biasanya menurut pengamatan bintang adalah ukuran A3 dan A4
SERI B
·
B0 = 100,0 x 141,4cm
·
B1 = 70,7 x 100,0cm
·
B2 = 50,0 x 70,7cm
·
B3 = 35,3 x 500cm
·
B4 = 25,0 x 35,3cm
·
B5 = 17,6 x 25,0cm
·
B6 = 12,5 x 17,6cm
·
B7 = 8,8 x 12,5cm
·
B8 = 6,2 x 8,8cm
·
B9 = 4,4 x 6,2cm
·
B10 = 3,1 x 4,4cm
Ukuran kertas putih Seri B biasa
digunakan untuk poster dan lukisan dinding
SERI C
·
C0 = 91,7 x 129,7cm
·
C1 = 64,8 x 91,7cm
·
C2 = 45,8 x 64,8cm
·
C3 = 32,4 x 45,8cm
·
C4 = 22,9 x 32,4cm
·
C5 = 16,2 x 22,9cm
·
C6 = 11,4 x 16,2cm
·
C7 = 8,1 x 11,4cm
·
C8 = 5,7 x 8,1cm
Ukuran kertas ini biasa digunakan
untuk map, kartu post dan amplop
SERI R
·
2R = 6,0 x 9,0cm
·
3R = 8,9 x 12,7cm
·
4R = 10,2 x 15,2cm
·
5R = 12,7 x 17,8cm
·
6R = 15,2 x 20,3cm
·
8R = 20,3 x 25,4cm
·
8R+ = 20,3 x 30,5cm
·
10R = 25,4 x 30,5cm
·
10R+ = 25,4 x 38,1cm
·
11R = 27,9 x 35,6cm
·
11R+ = 27,9 x 43,2cm
·
12R = 30,5 x 38,1cm
·
12R+ = 30,5 x 46,5cm
Ukuran ini biasa digunakan untuk
kertas jenis Foto untuk mencetak foto. Pasti anda familiar bangetkan, jika
sudah pernah mencetak foto. Pasti deh yang ditanya adalah mau cetak ukuran R
berapa
SERI F
·
F4 /Folio = 21,0 x 33,0cm
Biasa digunakan untuk fotocopy
dan perkantoran. Yang paling sering digunakan adalah F4 atau orang lebih suka
menyebutnya Folio.
B.
Sampul
surat
·
Sampul surat biasa.
Sampul surat biasa adalah sampul
surat yang tidak menggunakan lem/perekat, karena dianggap isi surat tidak
rahasia dan tidak akan menyebabkan apa pun jika terbaca oleh orang lain.
·
Sampul surat berperekat
Sampul surat berperekat adalah sampul surat yang
diberi lem/perekat, sehingga apabila surat sudah dimasukkan ke dalamnya sampul
dapat ditutup tanpa harus memberi lem/perekat lagi.
·
Sampul Keamanan (security)
Sampul keamanan adalah sampul adalah sampul yang pada
bagian penutupnya diberi lem/perekat dan diberi goresan-goresan sehingga saat
sampul surat telah ditutup (direkat), jika dibuka kembali akan mengakibatkan
sampul surat rusak.
·
Sampul surat berjendela
Sampul surat berjendela adalah
sampul surat yang dibuat berlubang bagian depannya, kemudian dilapisi kertas
kaca/transparan. Tujuan dari sampul berjendela, yaitu :
-
tidak perlu membuat alamat luar karena sudah terlihat alamat dalam melalui
jendela yang telah dibuat.
-
agar alamat surat tidak dapat diganti oleh pihak yang tidak berkepentingan.
·
Sampul surat berkancing dan bertali
Sampul surat berkancing dan bertali adalah sampul
surat yang diberi dua buah kancing atau satu kancing dan diberi tali pada
bagian tutupnya.
·
Sampul surat berjepit dan berlubang
Sampul berjepit dan berlubang
adalah sampul yang diberi lubang pada bagian penutupnya dan penjepit bagian
atas belakang, sehingga akan tertutup jika penjepitnya dimasukkan ke dalam
lubang bagian tutup sampulnya. Jenis sampul ini digunakan untuk mengirim surat
dan dokumen yang berukuran besar.
C.
Lipatan
surat
Adapun penjelasan dari macam atau model atau jenis lipatan surat dan cara melipat surat dari
lipatan jenis Baku, Setengah Baku, Akordion, Semi Akordion, Tunggal, Ganda,
Perancis, Baron adalah sebagai berikut.
·
Lipatan Baku (Standard Fold)
Lipatan kertas jenis Baku adalah
jenis lipatan surat yang paling umum digunakan.
Cara melipat jenis Baku :
-
Kertas dibagi menjadi tiga bagian sama besar (Bagian 1, 2, dan 3) lalu
dilipat dengan posisi bagian 1 dan bagian 3 semuanya dilipat ke arah bagian 2
·
Lipatan Setengah Baku (Semi Standard Fold)
Lipatan kertas surat jenis
Setengah Baku adalah variasi dari lipatan surat bentuk baku, perbedaan terletak
pada bagian lipatan atasnya saja.
Cara melipat jenis Setengah Baku
:
-
Kertas dibagi tiga bagian, dua bagian sama besar dan satu bagian lebih
kecil, kemudian kertas dilipat.
·
Lipatan Akordion (Accordion Fold)
Lipatan Surat jenis Akordion
adalah variasi lain dari lipatan surat bentuk baku.
Cara melipat jenis Akordion :
-
Kertas dibagi tiga sama besar (bagian 1, 2, dan 3) kemudian bagian 1
dilipat ke atas dan bagian 3 dilipat ke bawah..
·
Lipatan Semi Akordion (Semi Accordion Fold)
Lipatan Surat jenis Semi Akordion adalah variasi lain dari lipatan surat
bentuk baku.
Cara melipat jenis Semi Akordion
:
-
Kertas dibagi 3 bagian (bagian 1 dan 2 sama besar dan bagian 3 lebih
kecil). Bagian 1 dilipat ke atas dan bagian 3 dilipat ke bawah.
·
Lipatan Tunggal (Single Fold)
Lipatan kertas jenis Tunggal
adalah jenis lipatan kertas yang paling sederhana serta paling mudah dibuat
karena hanya dengan membagi kertas surat menjadi dua bagian yang sama panjang
kemudian dilipat.
Cara melipat jenis Tunggal :
-
Kertas dibagi dua bagian sama besar, lalu dilipat.
·
Lipatan Ganda (Parallel Double Fold)
Lipatan kertas surat jenis Ganda juga adalah jenis
lipatan yang mudah untuk dibuat, karena hanya meneruskan lipatan sekali lagi
setelah lipatan tunggal.
Cara melipat jenis Ganda :
-
Kertas dibagi dua sama besar kemudian dilipat (lipatan ke 1). Lipatan ke 1
dibagi 2 sama besar kemudian dilipat (lipatan ke 2).
·
Lipatan Perancis (French Fold)
Lipatan kertas jenis Perancis
sering digunakan untuk surat-surat niaga. Tetapi sekarang banyak surat surat
dinas yang menggunakan jenis lipatan kertas surat yang semula merupakan lipatan
kertas surat yang digunakan oleh raja dan kaum bangsawan Eropa tersebut.
Cara melipat jenis Perancis :
-
Kertas dibagi dua sama besar kemudiam dilipat (lipatan ke 1). Lipatan ke 1
dilipat kembali sama besar sehingga menghasilkan lipatan ke 2
·
Lipatan Baron (Baronial Fold)
Lipatan surat jenis Baron sering digunakan untuk surat-surat
dinas atau surat yang menggunakan amplop atau sampul yang panjang karena
panjang lipatan ini melebihi sampul atau amplop ukuran pendek.
Cara melipat jenis Baron :
-
Kertas dibagi dua sama besar kemudian dilipat (lipatan ke 1), kemudian
lipatan ke 1 dibagi tiga sama besar (bagian 1, 2, dan 3). Bagian 1 dilipat ke
kiri dan bagian 2 dilipat ke kanan.
PERTEMUAN 8
A.
Bagian-bagian
surat
surat
yang lengkap terdiri dari empat belas bagian,
yaitu :
1.
Kepala surat
2.
Tanggal surat
3.
Nomor surat
4.
Lampiran
5.
Perihal/hal
6.
Alamat dalam/alamat
tujuan
7.
Salam pembuka
8.
Isi surat, isi surat
terdiri dari :
a.
kalimat
pembuka
b.
Isi surat yang sebenarnya
c.
kalimat penutup
9.
Salam penutup
10.
Nama organisasi
11.
Tanda tangan dan nama
jelas
12.
Jabatan
13.
Lampiran
14.
Inisial
B.
Arti
fungsi dan cara penulisan bagian-bagian surat
Bagian-bagian surat adalah kelompok
kelompok pada sebuah surat, sehingga susunan surat menjadi jelas,
baik, menarik dan sesuai dengan peraturan surat menyurat yang resmi.
Penempatan atau letak bagian-bagian surat tergantung pada masing-masing bentuk surat yang dipakai.
Masing-masing bagian surat mempunyai kegunaan-kegunaan tertentu diantaranya
a. Untuk mengetahui dari perusahaan atau instansi mana surat tersebut dikirimkan.
b. Untuk mengetahui kota, tanggal dan tahun surat dikeluarkan.
c. Untuk mengetahui tentang atau perihal apa surat itu dikirimkan.
d. Untuk mengetahui maksud dan tujuan serta keinginan dan pengirim.
e. Untuk mengetahui siapa nama dan jabatan penanggung jawab surat tersebut.
f. Untuk mengetahui, mungkin ada dokumen-dokumen yang dilampirkan yang terkait dengan isi surat.
baik, menarik dan sesuai dengan peraturan surat menyurat yang resmi.
Penempatan atau letak bagian-bagian surat tergantung pada masing-masing bentuk surat yang dipakai.
Masing-masing bagian surat mempunyai kegunaan-kegunaan tertentu diantaranya
a. Untuk mengetahui dari perusahaan atau instansi mana surat tersebut dikirimkan.
b. Untuk mengetahui kota, tanggal dan tahun surat dikeluarkan.
c. Untuk mengetahui tentang atau perihal apa surat itu dikirimkan.
d. Untuk mengetahui maksud dan tujuan serta keinginan dan pengirim.
e. Untuk mengetahui siapa nama dan jabatan penanggung jawab surat tersebut.
f. Untuk mengetahui, mungkin ada dokumen-dokumen yang dilampirkan yang terkait dengan isi surat.
A) Kepala
Surat atau Kop surat
Dalam surat-surat yang resmi
selalu tercantum kepala surat atau disebut juga kopsurat. Adapun kegunaan kop
surat adalah untuk memudahkan mengetahui nama danalamat kantor atau perusahaan
dan keterangan lainnya dari perusahaan atau kantor pengirim surat.
Pada umumnya kepala
surat dicetak dalam bentuk yang sangat menarik yang terdiri
atas:
a) Nama kantor, perusahaan atau
organisasi
b) Alamat atau nama jalan dan nomor
gedung
c) Nomor telepon
d) Nomor telex, faximile bila ada
e) Nama dan alamat kawat atau
bila ada
f) Nama
dan alamat kantor cabang bila ada
g) Nama bankir
h) Macam usahanya
i) Nomor tromol pos atau kotak
pos bila ada, dan
j) Lambang atau logo
Penulisan
kepala surat ada yang sederhana yang terdiri atas nama perusahaan dan alamat
serta nomor telepon, yang demikian biasanya perusahaan yang kecil-kecil.Tetapi
bila perusahaan tersebut besar dan sudah terkenal maka penulisan pada
kepalasurat hampir memuat seluruh bagian-bagian dan yang telah diuraikan diatas
tadi.
B) Pembukaan
Surat
1.
Penulisan Tanggal, Bulan, Dan Tahun Surat
Pada surat resmi niaga atau resmi
kedinasan, sebenarnya penulisan tanggal tidak perlu didahului dengan
penulisan kota, sebab nama kota atau tempat tersebut telah tercantum pada
kepala surat.
Nama kota atau tempat dapat
ditulis:
a) Bila surat pribadi atau surat keluarga karena tidak
mempunyai kepala surat
b) Bila surat ditulis pada kertas polos atau yang
tidak memakai kepala surat.
c) Bila perusahaan selain mempunyai kator pusat, juga
mempunyai kantor cabangdan
tertulis pada kepala surat, maka untuk surat yang demikian
sebaiknya ditulis nama kota yang mengirimkan surat, apakah surat tersebutdari
kantor pusat atau dari kantor cabang.
Cara penulisan tanggal, bulan,
dan tahun harus lengkap. Contoh: Bandung, 10Agustus 2003. bila ditulis nama
kotanya maka nama kota harus memakaikoma. Contoh Badung, 10 Agustus 2003.
Hal-hal yang perlu diperhatikandalam penulisan tanggal adalah:
·
Bulan tidak boleh ditulis dengan angka, contoh 10-8-2003.
·
Tanggal atau bulan tidak boleh ditulis dengan angka-angka Romawi,contoh:
X-VIII-2003.
d) Tanggal tidak boleh ditulis dengan
cara ditumpuk, contoh: 10/8-2003
e)
Tahun surat tidak boleh disingkat, contoh: 10 Agustus 2003
Perbedaan cara penulisan tanggal pada surat niaga dan surat resmi dinas pemerintah
atau dinas swasta adalah:
·
Cara penulisan tanggal surat niaga, biasanya selalu ditulis
di atas, apakah itusebelah kiri ataupun di sebelah kanan, tergantung
bentuk surat masing-masing.
·
Di atas tidak perlu mencantumkan nama kota bila memakai kop surat.3)Di
bawah sebelum nama jabatan dan ditulis lengkap dengan nama kotanyaditulis di
bawah kanan.
Contoh: Bandung, 10 Agustus 2003
Kepala Dinas Pendidikan
Kegunaan tanggal surat adalah
untuk:
·
Mengetahui atau menunjukan kapan surat tersebut
dibuat.
·
Mengetahui batas waktu, sampai kapan masalah dalam surat harus
diselesaikan.
·
Mengetahui apakah setiap persoalan / diselesaikan / ditanggapi
dengan cepatatau lambat.
2.
Cara penulisan nomor surat
Setiap surat-surat resmi yang
keluar biasanya diberi nomor, hal ini disebut nomor Verbal. Cara pemberian
dan penulisan nomor bermacam-macam sesuai dengankepentingan masing-masing dari
perusahaan atau instansi tersebut.
Nomor surat ditulis sebelah kiri, sejajar dengan tanggal surat. Nomor suratmerupakan
kode yang berguna untuk:
o
Untuk memudahkan pengaturannya sebagai arsip.
o
Memudahkan penunjukan pada waktu mengadakan hubungan surat menyurat.
o
Memudahkan mencari surat itu kembali bila diperlukan.
o
Memudahkan kepada petugas kearsipan dalam menggolongkan ataumengklasifikasi
surat sesuai dengan sifat dan jenis surat untuk penyimapanan.
o
Untuk mengetahui berapa banyaknya surat yang keluar pada suatu
periode(bulan maupun tahun)
3. Cara penulisan lampiran surat
Lampiran surat adalah
sesuatu atau dokumen-dokumen yang disertai kedalam surat, karena mempunyai
kaitan dengan isi surat. Dokumen-dokumen yang disertakan tersebut
bermacam-macam sesuai dengan kaitannya terhadap isi surat pada umpamanya:
·
Untuk surat penawaran dilampirkan brosur, daftar harga
·
Untuk surat perkenalan dilampirkan photo copy izin usaha, neraca
perusahaan, surat dan relasi, dan sebagainya.
Adapun yang harus diperhatikan dalam penulisan dokumen adalah sebagai berikut:
·
Untuk surat-surat niaga lampiran ditulis dibawah kiri, dengan
menyebutkansemua yang dilampirkan.
·
Untuk surat dinas pemerintahan ditulis sebelah kiri atas, setelah nomor
surat.
·
ila ada yang dilampirkan cukup ditulis banyak
lembarannya, tidak perludijelaskan, karena akan dijelaskan pada isi surat,
tetapi bila tidak ada yangdilampirkan diberi tanda garis.
Kegunaan lampiran adalah:
·
Untuk mengetahui apakah ada dokumen-dokumen
atau berkas yang disertakandalam surat yang ada kaitannya dengan isi
surat
·
Untuk memeriksa apakah berkas yang diterima itu jumlahnya sama
dengantertulis dilampiran atau tidak.
·
Memudahkan kepada penerima surat, bila ada hal-hal yang diperlukan
dengansegera, tidak perlu lagi meminta kepada pengirim surat karena dokumentersebut
sudah tersedia.
4.
Cara Penulisan Perihal atau Hal
Pada setiap surat resmi, apakah
itu surat dinas pemerintah maupun itu surat-suratniaga, baiknya selalu
dicantumkan pokok-pokok atau inti dari surat, yang disebut Perihal atau Hal.
Jadi perihal itu merupakan:
·
Intisari surat
·
Poko-pokok penting isi surat
·
Maksud dan tujuan surat secara singkat.
Perihal berguna:
a. Untuk mengetahui terlebih dulu
apa yang dibicarakan dan dipermasalahkandalam surat.
b. Supaya penerima atau
pembaca mempunyai gambaran terlebih dulu secarasingkat, sebelum mengetahui
secara keseluruhannya.
Penulisan perihal tidak perlu
panjang-panjang karena akan mengaburkan pembacadan juga kurang etis. Perihal
cukup ditulis singkat saja, asal pembaca
cukupmengetahui secara garis besar apa yang akan dipermasalahkan dalam surattersebut.
5.
Alamat Dalam
Penulisan alamat pada surat ada dua macam yaitu sebagai berikut:
a. Alamat luar adalah alamat yang
ditulis pada sampul surat yang penulisannyadisesuaikan dengan bentuk
surat.
b. Penulisan alamat di dalam
kertas surat itu sendiri, inilah yang dinamakanalamat dalam.
Kegunana alamat dalam adalah:
a)
Alamat penunjuk langsung sebagai si penerima.
b)
Petunjuk bagi petugas kearsipan, sehubungan dengan adanya sistem penyimpanan
dan penemuan kembali surat berdasarkan objek surat.
c)
Dapat dipakai sebagai alamat luar bila memakai amplop berjendela.
Dalam penulisan alamat, baik
alamat luar maupun alamat dalam didepan namaseseorang perlu
dicantumkan “Saudara, Bapak/Ibu”. Tetapi bila
dalam alamatakan menuliskan secara resmi nama Jabatan, pangkat gelar akademis maka pengirim
hanya perlu menuliskan jabatan, pangkat atau gelarnya saja didepannama
seseorang, tidak perlu mencantumkan sebutan Bapak, Tuan dan sebagainya.
C) Isi Surat Atau Batang Tubuh Surat
Isi surat disebut juga batang tubuh surat terdiri atas tiga bagian, yaitu
alinea pembuka,isi surat yang sesungguhnya dan alinea penutup.
D) Penutup
1.
Salam Penutup
Pada surat-surat niaga dan surat
pribadi salam penutup mempunyai fungsi-fungsi:
a) Sebagai rasa
hormat dari pengirim kepada penerima.
b) Sebagai rasa akrab dari
pengirim kepada penerima.
c) Sebagai ungkapan rasa kasih sayang dari
pengirim kepada penerima.
2.
Nama organisasi, perusahaan, atau instansi.
Dalam surat niaga setelah salam
penutup dan sebelum tanda tangan, dicantumkandulu nama organisasi atau
perusahaan yang mengeluarkan surat tersebut. Padaumumnya nama perusahaan
dicantumkan apabila cap perusahaan bentuknya
bulatatau segitiga, tetapi bila cap perusahaan berbentuk segi empat maka nama perusahaan
tidak perlu dicantumkan lagi, karena sudah tercetak pada cap tersebut.
3.
Tanda tangan dan nama
jelas serta jabatan penanggung jawab surat.
Sebuah surat yang dibubuhkan
tanda tangan dan nama jelas oleh pejabat yang berhak maka surat tersebut
sudah dianggap sah. Sebaliknya bila surat tersebut belum ditanda tangani
dan tidak memakai nama jelas adalah surat yang tidak jelas. Untuk
menegetahui siapa yang berhak menandatangani surat tersebut makaharus diketahui
dulu siapa yang bertanggung jawab terhadap organisasi atau perusahaan.
Pimpinan perusahaan yang
bertanggung jawab ke dalam dan ke luar organisasiyang berhak menandatangani
surat itu adalah mereka yang telah diberi wewenangsesuai dengan struktur
organisasi. Umpamanya Kepala Bagian/Manager/Direktur keuangan
yang berhak menandatangani surat-surat yang berhubungan dengankeluar
masuknya uang, atau Kepala Bagian/Manager/Direktur Produksilah yang berhak
menandatangani surat-surat yang berhubungan dengan produksi.
Dengan demikian penandatanganan
surat dapat dilakukan langsung oleh pimpinanyang bersangkutan, tetapi juga
dapat ditandatangani oleh mereka yang di
beriwewenang sesuai dengan struktur organisasi. Kemudian setelah diberi
tandatangan dan nama jelas harus dicantumkan pula nama jabatannya masing-masing.
Dalam surat-surat dinas pemerintahan
sudah biasa penandatanganan surat tidak harus oleh pejabat yang bersangkutan,
tetapi dilimpahkan kepada bawahan-bawahannya atau pejabat yang berada
dibawahnya. Biasanya memakai istilah-istilah a.n. (atas nama), a.n.b (atas nama
beliau), u.b (untuk beliau), a.p (atas perintah) dan sebagainya
Dalam surat dinas pemerintahan setelah tanda tangan dan nama jelas,dicantumkan NIP (Nomor Induk Pegawai), maksudnya untuk mengetahui
identitas dari kesatuan mana atau departemen mana pegawai tersebut. Begitu
juganama pejabat penting dicantumkan untuk mengetahui dari bagian mana surat
itudikeluarkan.
PERTEMUAN 9,10, 11
Bentuk Surat
Bentuk surat adalah pola surat
menurut susunan letak dan bagian – bagian surat. Bentuk-bentuk surat biasanya
selalu dipakai dalam kedinasan atau pekerjaan atau juga keorganisasian. Selain
itu bentuk-bentuk surat biasanya memiliki bentuk susunan atau bentuk struktur
yang berbeda dengan bentuk surat yang lainnya.
Menurut pola umum dalam surat –
menyurat dikenal 5 macam bentuk surat,yaitu :
1.
Bentuk
lurus penuh (full block style),
yaitu bentuk surat yang penulisannya semua dimulai dari pinggir sebelah kiri.
artinya, mulai dari tanggal, kata penutup sampai kata lampiran yang ditulis di
sebelah bawah penulisannya dimulai dari kiri
Format surat
1. Kop Surat
2. Tanggal dibuatnya surat
3. Nomor Surat
4. Lampiran
5. Hal
6. Surat yang di tujukan
7. Salam Pembukaan
8. Pendahuluan isi surat
9. Penjelasan isi surat
10.Penutup
isi surat
11.Salam
Penutup
12.Nama
jabatan
13.Tanda
Tangan
14.Nama
yang mendatangani
15.Tembusan
16.Halaman lampiran surat/Inisial
CONTOH SURAT
Bandung,
05 Maret 2009
PT.
Indo Karya
Jalan
Cikapundung
Garut
Tuan-tuan yang terhormat,
Menurut pesaanan Tuan tanggal 21 Februari 2009 dengan gembira
kami kabarkan, bahwa hari ini telah kami kirimkan 15.000 buah bumbu makanan.
Bersama dengan ini kami sampaikan faktur dan daftar pengiriman barang,
masing-masing rangkap dua, pelunasan sisa harga barang kami harapkan paling
lama tanggal 10 Maret 2009. Atas perhatian Tuan kami ucapkan terimakasih.
Hormat kami,
PT. Indo Karya
Rani Ratnaningsih
DIREKTUR
2.
Bentuk
lurus (block style), pada
dasarnya sama dengan surat bentuk lurus penuh, perbedaannya terletak pada
penempatan tanggal, salam penutup, nama instansi, nama terang dan nama jabatan
yang ditullis disebelah kanan surat.
Format surat
1. Kop Surat
2. Tanggal dibuatnya
surat
3. Nomor Surat
4. Lampiran
5. Hal
6. Surat yang di
tujukan
7. Salam Pembukaan
8a. Pendahuluan isi
surat
8b. Penjelasan isi
surat
8c. Penutup isi surat
9. Salam Penutup
10. Nama jabatan
11. Tanda Tangan
12. Nama yang
mendatangani
13. Tembusan
14. Halaman lampiran
surat/Inisial
3.
Bentuk
setengah lurus (semi block style), sebenarnya sama dengan bentuk surat lurus, perbedaannya
terletak pada penulisan isi surat dan tiap alinea baru menjoraok (masuk ke
dalam). pada praktiknya, surat dengan bentuk ini banyak dipergunakan oleh
perusahaan.
Format surat :
Format surat :
1. Kop Surat
2. Tanggal dibuatnya
surat
3. Nomor Surat
4.
Lampiran
5. Hal
6. Surat yang di
tujukan
7. Salam Pembukaan
8a. Pendahuluan isi
surat
8b. Penjelasan isi
surat
8c. Penutup isi surat
9. Salam Penutup
10. Nama jabatan
11. Tanda Tangan
12. Nama yang
mendatangani
13. Tembusan
14. Halaman lampiran
surat/Inisial
4.
Bentuk
lekuk (indented style),
penulisan alamat pada surat tidak rata atau berbentuk seperti tangga, dan
setiap alinea baru menjorok kedalam.
Format surat
Format surat
1. Kop Surat
2. Tanggal dibuatnya
surat
3. Nomor Surat
4. Lampiran/Hal
5. Hal/Lampiran
7. Salam Pembukaan
8a. Pendahuluan isi
surat
8b. Penjelasan isi
surat
8c. Penutup isi surat
9. Salam Penutup
10. Nama jabatan
11. Tanda Tangan
12. Nama yang
mendatangani
13. Tembusan
14. Halaman lampiran
surat/Inisial
5.
Bentuk
menggantung (hanging paragraph), sebenarnya juga sama dengan surat bentuk lurus,
perbedaannya hanya pada penukisan alamat dan alineanya. Setiap alinea ditulis
rata kiri, sedang baris berikutnya menjorok kedalam.
Format surat :
Format surat :
1. Kop Surat
2. Tanggal dibuatnya
surat
3. Nomor Surat
4. Lampiran/Hal
5. Hal/Lampiran
6. Surat yang di
tujukan
7. Salam Pembukaan
8a. Pendahuluan isi
surat
8b. Penjelasan isi
surat
8c. Penutup isi surat
9. Salam Penutup
10. Nama jabatan
11. Tanda Tangan
12. Nama yang
mendatangani
13. Tembusan
14. Halaman lampiran
surat/Inisial
Surat Pribadi merupakan sebuah
surat yang berisikan pesan pribadi yang ditujukan untuk seseorang baik itu
untuk teman, sahabat, guru, orang tua dan yang lainnya. Dalam membuat sebuah
surat pribadi biasanya tidak ada batasan atau aturan-aturan dan selalu menggunakan
bahasa yang beragai, ada bahasa indonesia, bahasa inggris, bahasa jawa, bahasa
sunda.Namun kiranya ketika anda membuat surat pribadi anda harus memikirkan
poin-poin seperti dibawah ini.
1.
Alasan Kenapa Anda
Menulis Surat
Penting bagi Anda untuk
memikirkan alasan mengapa Anda menulis surat tersebut. Apa yang Anda ingin
sampaikan? Dengan adanya sesuatu yang ingin disampaikan dalam pikiran Anda, hal
itu akan memungkinkan pembaca tahu persis apa yang ingin Anda katakan dengan
cara yang tepat.
2.
Buat Surat Yang
Kedengarannya seperti Langsung Diceritakan oleh Anda
Ketika menulis surat
akan lebih baik jika Anda membuat surat pribadi seolah-olah Anda sedang
berbicara dengan seseorang. Pastikan bahwa surat yang Anda buat terdengar
seperti saat Anda akan mengatakan jika Anda berbicara dengan seseorang secara
pribadi.
3.
Intonasi/Nada Surat
Beberapa surat akan
lebih sentimental sedangkan yang lain akan lebih formal namun berurusan dengan
masalah pribadi. Cara terbaik untuk membuat surat dengan nada yang benar adalah
mempertimbangkan siapa penerimanya. Jika orang yang menerima surat itu adalah
teman dekat lama kemudian nada dapat sentimental dan memancarkan kedekatan
antara kedua belah pihak. Di sisi lain, jika surat pribadi yang dikirim ke
kenalan biasa, maka nada mungkin sedikit lebih formal di dalamnya.
SSumber:
SSotyaningrum, Afra Tien. 2008. Korespondensi Bahasa Indonesia Dasar Teori dan Aplikasi. Amara Books: Yogyakarta.